Tidak dapat dipungkiri, Pro Evolution Soccer (PES) memang merupakan salah satu franchise game sepakbola yang cukup diminati di seluruh dunia, khususnya Indonesia. Game yang juga dikenal sebagai Winning Eleven ini memang mampu menghadirkan pengalaman bermain yang lebih realistis dan memompa adrenalin dibandingkan para pesaingnya. Setelah gebrakan yang cukup mencengangkan melalui sistem permainan Pro Evolution Soccer 2011, apa lagi yang berusaha ditawarkan oleh Konami di seri selanjutnya?
Shingo Takatsuka, creative producer dari seri PES menjelaskan proses pengembangan game ini melalui sebuah video. Melihat kekurangan yang cukup kentara terasa di seri sebelumnya, Takatsuka berusaha melakukan beberapa pembenahan mendasar. Sistem gerakan 360 derajat dan sistem passing dengan bar memang menghadirkan permainan yang lebih realistis, namun berdampak pada kemampuan individual pemain bintang yang terlalu menonjol. Takatsuka ingin ada keseimbangan yang juga menonjolkan sistem team work.
Lantas apa yang kemudian dilakukan? Sebagian besar permainan PES tergantung oleh kemampuan AI bergerak, maka hal tersebutlah yang dibenahi. Takatsuka akan membuat AI yang lebih cerdas hingga kesempatan untuk melakukan serangan secara tim lebih besar. AI akan bergerak mendekati bola agar lebih mudah melakukan pass, lari mengecoh lawan, dan cenderung bertahan pada posisi one-two pass dengan tambahan orang ketiga di depan. Takatsuka juga menjanjikan sistem pertahanan yang juga lebih baik, termasuk membenahi sistem one-on-one defense.
Jika kita membicarakan PES, kita tentu akan membicarakan pesaing beratnya, FIFA. Pemilihan game sepakbola mana yang terbaik memang cukup sulit dan terkadang lebih didasarkan pada fanatisme belaka. Namun jika melihat perkembangan yang dihadirkan oleh PES dari seri ke seri, saya kira game ini suatu saat akan mampu meraih hati dunia Barat yang skeptis. Untuk Indonesia, PES masih akan terus bertahan. Let’s play!
source :
jagatreview