Realistis mendekati dunia nyata. Itulah tujuan utama sebagian besar game yang dibangun oleh para developer di industri saat ini. Mulai dari game yang menyajikan tema perperangan dalam balutan FPS maupun RPG hingga yang lebih sederhana seperti fighting dan sport. Semuanya berlomba menjadi yang paling mampu menghadirkan pengalaman mendekati kenyataan. Tidak terkecuali dengan dua game sepak bola terbesar di dunia, FIFA dan Winning Eleven (PES).
PES mungkin meraih perhatian yang besar dan begitu dicintai sebagian besar gamer Indonesia. Konami sendiri berniat mengembangkan seri selanjutnya ke arah yang lebih teamplay friendly. Bagaimana dengan EA dan FIFA 2012? Sebagai game sepak bola dengan grafis yang jauh lebih baik dan memegang lisensi jauh lebih banyak, FIFA berfokus untuk menyajikan pengalaman bermain yang lebih realistis lagi. Hal ini berusaha didapatkan dengan penggunaan engine baru, The Player Impact Engine.
Engine ini pada dasarnya merupakan perpanjangan dari bahasa pemrograman game yang umum, yakni Collisions. Collisions berfungsi untuk mewujudkan pola interaksi fisik antar dua benda padat, bahwa mereka akan saling bertabrakan dan tidak saling menembus. FIFA menerapkan konsep tersebut untuk para pemain yang ada di dalam game, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan hal ini, para pemain dapat “berinteraksi” layaknya yang terjadi di dunia nyata: saling bertabrakan kepala ketika berusaha menyundul bola, terjatuh karena menyenggol tubuh pemain lain, dan terjerembab karena sentuhan kecil yang fatal.
Dengan kesan realistis yang semakin menonjol, FIFA 2012 sepertinya akan menarik lebih banyak gamer penyuka sepak bola. Bagaimana dengan kamu sendiri? Tertarik memberikan FIFA kesempatan?
source :
jagatreview